Hallo...

First of all, sebagai orang yang (ngakunya) punya manner, I would like to say SORRY buat orang-orang yang―gak ada kerjaan, iseng doang, bingung mo ngapain, kelamaan online jadi bosan―finally reading this… apa ya enaknya kasih tema tulisan ini??? Aku sih sukanya nyebutnya JOURNAL, kesannya eksotis. Hahahaha… norak. Yah… entah cocok apa nggaknya, harap maklum jak ye. Lagian kan serah aku mo kasih nama apa.

Ok, back to the topic, aku (gak tahu juga sih napa harus) minta maaf buat yang udah baca terus tersinggung, terus marah, terus gak mo comment, terus offline, terus gak mo online buat selanjutnya and selamanya… hehehehe… gak ada ya yang punya rencana gitu?? Sampe segitunya juga baca jurnal ku. Anyway… pokoknya buat yang ngerasa tersinggung, mungkin harus segera intropeksi diri. Weeitttsss… mulai nih narsisnya kumat, sok sendiri yang paling baik. Yah… begitulah, yang jelas aku udah say sorry duluan ya, buat yang saraf tersinggungnya lemah.

Sabtu, 23 April 2011

THE TOWN BANING VILLAGE (DESA BANING KOTA)

Baning, nama panjangnya Desa Baning Kota, selalu menjadi olok2an di kalangan... kalangan... kalangan banyak orang :) 
Gimana gak, udah depannya jelas-jelas desa kok ada penambahan kata kota lagi dibelakangnya. Kayak plin-plan gitu kesannya... hehehe whatever... siapapun yang pertama kali menamainya seperti itu, semoga orangnya gak plin-plan. Dan seperti kata para penyair "apalah arti sebuah nama...">>> walo aq jelas2 gak setuju dengan pernyataan itu, tapi untuk kali ini aq setuju (loh... kok plin-plan?)
Oukeh... forget 'bout the name. 
Baning adalah satu kawasan yang terletak (I hope only) di Sintang, Kalimantan Barat, INDONESIA RAYA MERDEKA MERDEKA... Oooppss... maap!!! Rasa nasionalisme penulis agak tinggi, jadi gak bisa dengar kata Indonesia sikit aja bawaannya pengen nyanyi lagu kebangsaan. 
Ya... begitulah... Baning, Sintang dan Kalimantan Barat masih menjadi bagian dari NKRI. Belum bergabung dengan negara tetangga (wew... statement-nya salah tuh, jadi kesannya ada wacana pengen gabungin diri, yang nulis bisa ditangkap BIN nih kayaknya lama2).
Karena aq sangat payah dalam pelajaran Matematika dan Geografi, jadi aq sama sekali gak bisa perkirain luas dan panjangnya Baning. Tapi menurut perasaanku (biasalah cewek, apa2 standarnya kan feeling), Baning lumayan luas. Mencakup hutan-hutan yang berada di tengah2 kota Sintang, hingga tepian sungai Melawi. Baning juga merupakan jalan lintas Pontianak-Putussibau. Bahkan dulunya, hingga awal tahun 2000-an, Baning terkenal dengan nama Jl. Sintang-Putussibau. Dan dalam lidah warga Melayu, Baning disebut dengan "Banin'". Cuma sekarang udah jarang sih dengar kata2 Banin' itu, paling angkatan2 tua yang masih nyebutnya Banin'.
Pertama kalinya aq tinggal di daerah itu, yaitu pada akhir tahun 1993. Kita sekeluarga pindah ke sana untuk menghindari kawasan banjir paling parah di kota Sintang, Akcaya 3. Aq kelas 2 SD waktu itu. Ingatan yang paling membekas sampai saat ini tentang Baning kala itu; tempatnya sepi, penduduknya masih sedikit, belum masuk listrik (bayangin primitifnya saat itu, no electricity!), ada sih sebagian yang udah punya listrik. 
Sebagian besar daerahnya masih hutan, dengan pohon2 tumbang yang udah lapuk2 dan jadi tempat bermain aq dan adikku. Ilalang2 tinggi yang gatal dan tajamnya minta ampun kalo keinjak (dulu telapak kaki babak belur). Banyak ular, banyak lipan, banyak kalajengking, bayangkan betapa merananya hidupku dulu :(  Dan mungkin karena trauma2 di masa lalu (cieehh... sok psikolog) sampai sekarang aq paling takut dengan binatang2 melata seperti itu. Bukannya bilang orang lain gak takut, cuma tingkat ketakutan aq sama binatang2 itu udah parah banget. Mengalahkan tingkat ketakutanku pada obat dan jarum suntik! 
Oh... gak, ralat. Setara dengan tingkat ketakutanku pada jarum suntik. Kalo orang yang kenal dekat denganku pasti tahu itu udah termasuk skala tertinggi fobiaku. Kalo yang bingung, bayangin aja tingkat radiasi nuklir di Chernobyl. Separah itulah kira2...
Aduh... makin ngelantur...
Kembali ke Baning tahun 90'an. Di samping catatan kelam tentang ketidaknyamanan Baning tempo dulu (jujur aja sih... dulunya aq gak nganggap hal2 itu tidak nyaman. Hanya setelah dipikir2 sekarang aja ternyata... kok menyedihkan sekali jaman itu hehehe...), Baning punya banyak sisi menyenangkan yang sekarang benar2 kurindukan. Bukan karena sekarang aq jauh dari Baning, tapi sisi2 itu udah mulai hilang seiring dengan perkembangan jaman.
Yang paling kusukai dulunya adalah... tiap kali aq bangun langsung menghirup udara yang sangat-sangat-sangat segar (karena rumahku dulunya sangat dekat dengan tepi hutan), dan melihat embun pagi yang menyelubungi deretan pepohonan. Benar2 eksotis, dan sekarang embun2 itu udah gak pernah kelihatan sama sekali :( Kalo dipikir aneh aja, kok bisa gak ada lagi sedangkan hutan2nya masih ada. Apa mungkin disebabkan karena bertambahnya jumlah penduduk dan rumah yang menetap di gang-ku? Soalnya dulu hanya ada dua buah rumah, termasuk rumahku. Sampai sekarang pertanyaan itu gak bisa kujawab.
Hal menyenangkan lainnya, karena penduduk yang masih sedikit, rata2 kita saling kenal antara satu dengan yang lain. Walopun orang2nya tinggal di tepi sungai dan jauh dari lingkungan gang-ku, aq pasti kenal. Maklum aq kan berjiwa adventure, jadi dulunya rajin banget ngerambah seluruh Baning. 
Di tepi sungai Melawi dulunya (gak tahu sekarang) berderet pohon2 jambu biji, ada juga sebatang pohon rambai yang umurnya udah tua dan rajin berbuah, pohon2 asam pelam yang tiap musimnya selalu jatuh dan jadi bahan rebutan anak2, pohon2 rambutan yang walopun punya orang tapi asal kita main ke rumah mereka dengan tampang memelas pasti dapat gratisan lah waktu itu... hehehe... 
Seperti anak2 lainnya, aq juga punya tempat favorit. Tempatnya cantik sekali, kolam2 bekas galian emas. Ada tiga kolam yang berderet kalo gak salah. Di sekitarnya pasir2 putih bersih, airnya biru jernih, karena dulunya aq gak pernah ke pantai, jadi dalam bayanganku kolam2 itu persis seperti pantai (walo ternyata beda jauh setelah aq benar2 pergi ke pantai). Kolam itu jadi sasaran penduduk untuk mandi waktu musim kemarau, karena airnya lebih bersih dan  jernih dibandingkan dengan air melawi. Yang anehnya, walo dulu aq lumayan sering mandi di sana, entah kenapa aq gak sukses2 belajar berenang. Dasar bukan athlete kali ya...
Tapi sekarang tempatnya udah gak ada... oh... mungkin masih ada, cuma udah berubah jelek. Sekarang udah berubah kayak danau berair keruh, karena di awal tahun 2000 orang2 mulai menambang emas di sana. Dan mungkin karena kandungan merkuri, airnya udah gak layak dipake kayak dulu. 
I really miss the old Baning.
Baning yang sekarang sangat2 maju. Dari TK sampai Universitas semuanya ada. AKPER juga dibangun di sana. Ruko2 berderet hampir di sepanjang jalannya. Opletnya juga udah banyak, gak kayak dulu kalo nunggu oplet bisa berjam2. Penduduknya udah rame, apalagi dengan dibangunnya BTN.
Yang menyedihkan, orang2nya udah gak seakrab dulu lagi. Gak ada lagi acara tujuh belasan yang menggabungkan Baning dari ujung yang satu ke ujung lainnya, mungkin karena udah terlalu ramai jadi susah mo buat acara kayak gitu lagi.
Yah... tiap perubahan pasti ada yang dikorbankan kan... mungkin dalam perubahan di Baning, sedikit tapi jelas sifat2 individualis udah mulai menggantikan suasana kekeluargaan jaman dulu. Biarpun begitu, aq tetap senang tinggal di sana. Home sweet home... visit Baning if u come to Sintang:)   
Read More..

Kamis, 21 April 2011

Dream...

What is life? What is dream? Juz do your best in your life!
Anyone agree with that statement? It's kinda inviting us to never think what the real meaning of the life is and don't try to think even one dream. Am I right?
Sounds cynical, huh?
Try to imagine these... your life without dream, without any purpose... Isn't your life really dark to face? Seem scary? 
Dream is the basis, the foundation in our life so we can go forward through many things awaited in every single ways. The goal of life, the purpose, that should each people have. It makes us feel alive, makes us know what should we do. And through dream this mysterious life won't feel bored anymore.
But what if those dreams we hope seem to stay away from us...
We did many efforts to reach them. We passed many ways. But they're juz away and away from us. 
Shall we give up? Will we forget them? Because they're started hurting us now.
They, with their promises of what we get in the future, suddenly betray us. They are not like a best friend anymore. They are much more like our great enemies. 
What should we do? Juz leave them behind and never look back? Or juz throw them somewhere inside our brain, forget and never think about it again. Sounds really nice, huh?
But we can not do that!
Because dream is so important, it deserves to us chase after. Since they want us to run through and they are so precious. So let's make our dreams come true. For us deserve to get them.

Read More..

Sabtu, 16 April 2011

Saturday Nite

Malam ini adalah malam minggu... dari sore terus ingat malam-malam minggu di masa lalu (ngerti gak maksudnya? coz yang nulis juga agak bingung menyatakan maksudnya^^).
Beberapa tahun yang lalu, kayaknya udah lama banget, padahal rasanya baru dua-tiga malam yang lalu. Tapi benar sih, udah sekitar selama itu, mungkin sekitar tiga tahun yang lalu... Ya, pokoknya dulu aq punya geng nongkrong tiap malam minggu. 
Kita cuma bertiga, sebutin namanya gak ya??? Gak usah aja deh, takut ntar mereka marah. Kita sebut aja S1 sama S2. S1 itu cowok, seumuran denganku, dan yang S2 cewek, muda tiga tahun dari aq n S1.
Kita bertiga kompak banget, setiap malam minggu pasti kumpul bareng. Bahkan sejak dari hari jum'at kita udah planning mo nongkrong dimana, yah... walo ujung2nya tempat nongkrongnya itu-itu juga. 
Pertama kali bertemu, gak pernah nyangka bakalan bisa solid kayak gitu. Emang sih, kita bertiga cocok kalo udah bareng. Plus hobi yang sama, musik+nyanyi, makin ngebuat kita bertiga super cocoklah. Oh ya... ditambah dengan status yang saat itu sama2 jojoba, jomblo-jomblo bahagia, jadi ngerti dong kenapa betah banget tiap malam minggu ketemu, hehehehe...
Tempat pertama kita ketemu di music training center yang saat itu paling terkenal di Ponti. S1 bekerja disana sebagai tutor. Aq dan S2 sama2 les vokal. Dan tiap malam minggu tempat les itu selalu membuka cafe di depan gedung les, dan panggung yang khusus dibuka tiap malam minggu untuk mempertunjukkan bakat2 para murid. 
Dan disanalah segalanya bermula, kita bertiga nongkrong bareng, curhat bareng, ngopi bareng, ngegosip bareng and so on...
Entah malam minggu ke berapa, kita bertiga bosan dan memutuskan untuk mencari tempat nongkrong lain. Setelah jalan sana-sini gak jelas, kita putusin nongkrong di (kl gak salah nih) cafe orange. Di depan Ayani Mega Mall. Baru lima belas menit nongkrong, aq n S2 udah pingin pipis, gak asik banget kan? Dan ternyata... di cafe itu gak ada wc-nya. Nasib kan *___* Satu2nya pilihan karena udah kebelet, yaitu pergi nyeberangin jalan yang rame banget dan masuk ke Mall. Dijamin, disana pasti banyak nyediain toilet. Ya iyalah, semua orang juga tahu. 
Karena udah gak tahan, jalan juga udah mepet2, tahu kan rasanya kebelet? Kita berdua S2, nyebrang ke Mall. Sialnya lagi, jalan masuk ke Mall agak jauh dari tempat kita berdua nyebrang. Udah kebelet berat, mesti jalan jauh lagi... mana sanggup!!!!
Daaaaaannnnn.... tanpa pikir panjang akhirnya kita berdua manjatin pagar depan Mall!
Serasa ikutan outbound-lah waktu tu. Untung sekuriti gak ada yang lihat, kalo orang yang lewat disitu liat yah... itu urusan mereka. Hehehehehe...
Setelah semua urusan di toilet selesai dan berasa lega banget;) kita berdua keluar dari Mall dan melihat dengan sejelasnya pagar yang udah kita panjat, rupanya pagarnya agak lumayan tidak cocok untuk cewek mempertontonkan aksinya. Tapi mana sempat mikir sih waktu tu, yang dalam pikiran bagaimana caranya cepat nyampai ke toilet. Sampai sekarang juga kita berdua masih gak ngerti, serasa di bawah alam sadar, kok bisa waktu itu manjatin pagar.
Mengingat manjat pagar, jadi ingat sama mereka... apa kabar kalian prenz????? Mizz u guyz...
Read More..
Glitter Photos
[Glitterfy.com - *Glitter Photos*] Read More..

Sabtu, 09 April 2011

BIG BANG "HARU HARU"

This is one of my favorite song and video clip from Big Bang. TOP is really awesome here, juz like his image in drama I am Sam, which is Park Min Young (the model here) also play. Maybe it sounds weird, but I really like when he's smirked to GD from his car, so cynical.
GD also awesome, especially his talents. He composed their songs, written the lyrics and so on. But, for the voice and dance skill I have to say... I'm in love to Taeyang skills. He is the main vocal in this group, he has R&B color in his voice. And if he moves, he will remind us to the late Michael Jackson moves. Seungri as the youngest is cute, he is a good actor as we can see in their parody "Secret Big Bang", which is he acted as Oska. Dae Sung has a strong voice and always use his high range in almost Big Bang's songs. Read More..

High School Memoir

Di mana-mana kalau ngomongin masa-masa SMA pasti gak akan ada matinya. Seru sih soalnya, apalagi kalau punya teman-teman yang aneh dan tingkahnya konyol abis. Sama nih dengan kejadian waktu aku SMA. Berhubung karena kota tempat tinggalku gak besar-besar amat, jadi masuk SMA teman-temannya itu-itu juga. Bahkan ada teman sejak SD. Dibilang bosan, iya juga sih, tapi asyik-asyik aja karena udah tahu karakter masing-masing.
SMA Negeri 1, SMA tempatku bersekolah, terletak di tempat yang amat sangat strategis (menurutku sih...). SMA-nya terletak di dekat pasar, di samping kantor pos, dekat kantor bupati, dekat Rumah Sakit dan di depan Gedung Pengadilan. Komplit kan? hehehe... Tapi yang paling menguntungkan di antara semua kedekatan itu adalah dengan pasar. Dekat dengan pasar berarti dekat dengan terminal oplet--terminal opletnya terletak di area pasar. Dan dekat dengan terminal oplet berarti, kesempatan untuk bolos pelajaran sangat mudah untuk dilaksanakan! huahahahahaaaa....>> tertawa licik^^. Jika beruntung, begitu keluar kompleks sekolah, bisa langsung ketemu oplet. Karenanya lagi, oplet selalu melintas di depan sekolah.
Tapi yang gak enaknya, oplet selalu penuh kalau udah lewat depan sekolah. Jadi cari amannya lebih baik langsung ke terminal aja. Hanya makan waktu 10 sampai 15 menit jalan kaki. Tapi bisa juga makan waktu sampai satu jam bahkan seharian, itu kalau mutar-mutar pasar dulu baru ke terminal, hehehehe....
Rute menuju pasar/terminal bisa melalui tiga jalur yang berbeda, terserah mau pilih yang mana. Yang pertama, setelah keluar dari sekolah, belok kiri sedikit, lewat depan Rumah Sakit. Yang kedua, seperti tadi, setelah keluar dari sekolah, belok kiri (agak) sedikit, lewat belakang Rumah Sakit. Yang ketiga, keluar dari sekolah, nyeberang jalan, lewat samping Pengadilan ada gang kecil.
Dan diantara ketiga jalan tersebut, tentu saja semuanya akan memilih rute yang ketiga. Lebih enak dilewati, paling singkat dan gak panas, karena di sepanjang jalan gang tumbuh banyak pohon. Terutama pohon ubi kayu dan pohon pisang, oh ya... ada juga semak-semak yang sangat rimbun. Ademlah...
Masih ada satu jalan lagi, kalau lagi iseng atau pengen lebih cepat nyampai biasanya dilewati. Yaitu hampir sama dengan rute yang ketiga, tetapi belok kiri sedikit jika udah masuk ke gang, mintas-mintas lewat belakang rumah penduduk. Udah pasti jalannya banyak rintangan, dari sampah hingga becek gara-gara genangan air limbah, apalagi kalau ujan, jalannya makin becek. Tapi anehnya, walau becek n jorok kayak gitu tetap aja dilewatin. Mungkin waktu itu ngerasa bertualang kali ya kalau lewat jalan itu, hehehehehe...
Yah... demikianlah sekilas tentang rute pulang sekolah yang penuh dengan tantangan (lebay).
Eits... ceritanya belum selesai, tetapi baru dimulai.